Berharap Hanya Kepada Allah
لاَ تََتَعَدَّ نِيَّةَ هِمَّّتِكَ اِلَى غَيْرِهِ
فََالْْكَرِيْْمُُ لاَ تَتَخَطَّاهُ الآمَالُ٠
“Jangan
palingkan harapanmu selain dari Allah, karena Dzat yang Maha Hidup itu tidak
mungkin mengenalnya oleh semua angan- angan "
Semua kehendak
yang diangan-angankan seorang hamba, tidak akan sampai, kecuali membulatkan
niat dan harapan ditujukan hanya kepada Allah, meskipun Allah swt tidak
bergantung kepada khayalan dan angan-angan manusia untuk mengenal dan
mendekatkan diri kepada-Nya. Sebab Allah adalah Dzat Maha Sempurna, tidak
bergantung kepada siapa pun. Hambalah yang wajib menggantungkan dirinya kepada
Rabbul Alamin. Allah swt Maha Memberi, tidak memerlukan pemberian hamba. Allah
swt Maha Kaya, tidak memerlukan kepada kekayaan hamba-hamba-Nya.
Allah swt tidak
memerlukan khayalan dan angan-angan para hamba untuk mendekati-Nya, sebab Allah
swt jua yang akan menentukan hamba-Nya datang menemui-Nya dengan
petunjuk-petunjuk yang telah disampaikan kepada para Rasul. Allah swt tidak
berhajat kepada manusia, karena Allah meliputi segala sesuatu yang ada di
langit dan di bumi, di darat dan di laut. Manusialah yang berhajat kepada
Allah, maka hajat itu di sampaikan permohonannya hanya kepada Allah. Kebutuhan
manusia akan pertolongan Allah, tidak begitu saja diterima oleh hamba, tanpa
pengharapan itu diwujudkan dengan amal ikhtiar yang sungguh sungguh.
Orang-orang yang
arif bijaksana berharap kepada Allah dengan khauf dan raja'. Khauf artinya
selalu dalam kekuatiran akan amil ibadahnya, kalau-kalau Allah tidak menerima
amal ibadahnya, dan raja' artinya selalu dengan penuh harapan memohon kepada
Allah swt agar amal ibadahnya diterima Allah.
Seorang hamba
yang mukmin tidak akan berhenti menyampaikan harapan kepada Allah swt. Ia tidak
bosan-bosan meminta kepada Al Khalikul alam, walaupun berkali-kali, karena
Allah adalah satu satunya tambatan hati dan tempat mengadu. Ia menangis kepada
Allah, walaupun sesekali ada perasaan terlintas di dalam sanubarinya, kalau
semua yang ia pinta Allah tidak mendengarnya, kalau harapan yang ia panjatkan,
Allah tidak mau melayani. Ia kuatir kalau doa dan pintanyu. tidak dibukakan
pintu rahmat oleh Allah. Sementara harapannya tetap teguh, tetap membara, terus
ia meminta, minta hanya kepada Allah Rabbul Izzah. Itulah sifat orang saleh
yang arif dan terus menemu bermakrifat kepada Allah.
Bermohon hanya
kepada-Nya adalah sikap iman orang saleh Mengapa harus kepada orang lain,
padahal yang selain Allah tidak ia temukan bukti-bukti yang menandakan bahwa
apa yang ia minta akan diperoleh dari siapa...? Padahal bermohon kepada Allah
swt, pintu rahmat Allah selalu terbuka dan tidak pernah ditutup. Mengapa orang
orang yang menyebut dirinya peminta-minta karena hidup susah dan sulit
perjalanan yang ditempuh, meminta dan berharap, kepada selain Nya, padahal
Allah ada di mana-mana, menampakkan kekuasaannya di hadapan mata manusia yang
susah itu. mengapa meminta kepada selain Allah, padahal banyak orang yang
meminta kepada Allah, tidak pernali Allah mengecewakan mereka. Padahal Allah
berjanji, bahwasanya setiap doa tidak pernah Allah menolaknya.
Kalau pintu
rahmat dan anugerah Allah kepada manusia tetap terbuka, tidaklah sepatutnya
manusia meminta dan berharap kepada yang bukan Allah.